Oleh: Imawati Annisa
Konferensi Perempuan Indonesia 2023, sukses terselenggara di tanggal 20 - 22 Desember 2023 secara daring. Meskipun tak bertatap muka secara langsung dengan para pembicara, hajat akbar dari komunitas Ibu Profesional ini tak menyurutkan animo seluruh pesertanya. Seperti apa keseruannya?
Puncak acara dari Konferensi Perempuan Indonesia (KPI) 2023 adalah pembacaan deklarasi Konferensi Perempuan Indonesia di tanggal 22 Desember 2023. Bertepatan dengan hari jadi komunitas Ibu Profesional yang ke-12, seluruh peserta KPI menutup agenda dengan High Energy Ending!
Selama 3 hari, peserta KPI tak hanya mendapatkan banyak insight dan pembelajaran dari para narasumber. Untuk menyelaraskan dengan tema utama konferensi yakni "Menguatkan Akar Gerakan Perempuan Indonesia", para peserta juga diminta untuk bisa mengenali akar dirinya, menguatkan akar keluarga dan komunitasnya, hingga bersinergi membentuk gerakan yang sesuai dengan akar diri mereka.
Menggali dan Mengenali Akar Diri, Keluarga dan Komunitas
Ricca Nourma, Direktur Ipedia Berita Baik, berperan sebagai host di agenda pertama Konferensi Perempuan Indonesia yakni Grand Opening yang diselenggarakan pada tanggal 20 Desember 2023, tepat pukul 09.00 WIB.
Tak sendirian, Ricca juga ditemani oleh Juru Bahasa Isyarat Ririn dan Dzakirah yang secara bergantian mengalihbahasakan apa yang disampaikan oleh host dan pemberi sambutan ke dalam bahasa isyarat.
Rangkaian acara pembukaan konferensi berlangsung lancar dan khidmat. Para Lurah Regional Kampung Komunitas Ibu Profesional bahkan menyumbangkan suaranya untuk menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Penanggungjawab Konferensi Perempuan Indonesia, Syafi'ah, dan Founding Mother Ibu Profesional, Septi Peni Wulandani.
Angin kencang tidak sedang menguji batang, melainkan menguji akar. Semakin dalam akar, maka tidak perlu takut dengan angin kencang.
Demikian yang disampaikan oleh Ibu Septi, memaknai tema Konferensi Perempuan Indonesia tahun ini.
Agenda KPI dilanjutkan dengan topik pertama bersama narasumber Ara Kusuma, seorang Young Change Maker, sekaligus pendiri Aha! Project yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan kreatif dan berkualitas pada anak-anak di desa terpencil selama masa pandemi Covid-19. Ara berbagi kisahnya dalam menemukan dan menguatkan akar dirinya.
Di usia yang masih sangat belia, Ara sudah mampu mengasah empati dan kemampuan analisanya untuk merespon isu yang terjadi di sekitarnya. Ia juga sadar bahwa dirinya terlahir dari pasangan yang memiliki keunikan dan keistimewaan sendiri, di mana ia juga memiliki hal tersebut. Inilah yang menjadi penguat akar diri seorang Ara Kusuma untuk terus bergerak dengan yakin menjadi seorang agen pembawa perubahan.
Kita harus aware, tahu dan mengenali segala hal yang berkaitan dengan diri kita. Kenali diri sendiri terlebih dahulu sebelum menguatkan akar keluarga. -Mawar Firdausi
Mawar Firdausi, seorang Parenting Enthusiast, sekaligus penulis buku "Ku Kira Aku Tak Sanggup Menjadi Ibu", menjadi pembicara ke-2 di KPI 2023 hari pertama. Proses yang berlanjut di siang hari tersebut dibuka oleh Reni Kusuma sebagai host, ditemani JBI Susi dan Layung.
Mawar banyak menyampaikan bagaimana ia menemukan titik balik untuk menguatkan akar diri dan keluarganya. Para peserta pun mendapatkan pandangan tentang cara berkomunikasi yang efektif dengan suami dan anak-anak.
Narasumber terakhir di hari pertama KPI 2023 adalah Alimah Fauzan. Beliau merupakan Founder dan Ketua Yayasan Perempuan Indonesia Tumbuh Berdaya (Pribudaya), serta Komunitas Perempuan Berkisah.
Jejak langkahnya yang mantap untuk membantu permasalahan para perempuan Indonesia yang mengalami kekerasan, sudah terbangun sejak usianya masih muda. Beliau membawa diri dan komunitasnya terus berkembang dan menebar manfaat. Saat ini, komunitasnya sudah menjadi sebuah yayasan berbadan hukum dan didukung oleh 7 komunitas di 7 wilayah yang berbeda.
Ketika kamu sedang membangun atau menciptakan sesuatu, fokuslah pada tujuan dan niat baikmu. Fokus pada mereka yang membutuhkanmu, jangan fokus pada mereka yang meragukanmu. -Alimah Fauzan
Menguatkan Akar di Negara Melalui Berbagai Bidang
Keseruan Konferensi Perempuan Indonesia 2023 terus berlanjut di hari kedua. Agenda tanggal 21 Desember 2023 cukup padat mulai dari pukul 09.00 - 17.15 WIB, dan terbagi menjadi dua bagian yang disebut sebagai proses.
Di proses pertama, Indah Laras, memandu acara sebagai host, bersama JBI Nels. Pembicara yang berbagi pengalaman di proses tersebut adalah Mutiah Amini, seorang perempuan pakar sejarah, dan Tri Mumpuni, Dewan Pengarah BRIN dan Ilmuwan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidroelektrik.
Bersama Mutiah Amini, peserta konferensi diajak untuk mendalami bidang sosial budaya dan napak tilas perjalanan pergerakan para perempuan Indonesia di masa lalu.
Di tahun 1907 - 1942, semua perempuan yang menempuh pendidikan formal kemudian berpikir untuk lingkungannya. Mereka juga memberikan pendidikan untuk masyarakat dan juga anak-anak. -Mutiah Amini
Masa-masa tersebut kemudian dikenal sebagai masa keemasan pergerakan perempuan di Indonesia, pada zamannya.
Sementara itu, Tri Mumpuni menegaskan bagaimana pentingnya kekuatan peran perempuan dalam sebuah negara. Dalam setiap aktivitasnya, sejatinya perempuan memberikan kontribusi yang sangat bernilai dalam kemajuan suatu negara. Perempuan membentuk dan menguatkan fondasi kemanusiaan yang berkelanjutan untuk negara.
Di siang hari, KPI 2023 berlanjut dengan kehadiran Ibu Guru Kembar, Sri Irianingsih dan Sri Rossyati, sebagai pembicara topik perempuan yang bergerak di bidang pendidikan. Keduanya adalah pendiri Sekolah Darurat Kartini, sekolah gratis yang berada di bawah kolong jembatan Priok, Jakarta Utara. Sekolah tersebut sudah berdiri selama 33 tahun dan menjadi sarana pendidikan bagi anak-anak kurang mampu di bilangan Jakarta Utara.
Jiwa seorang pendidik sudah mengakar kuat pada diri Bu Rian dan Bu Rossy, sejak terinspirasi dari ibunya yang juga seorang guru, dan ayahnya, seorang engineer yang juga mengajar anak-anak di lingkungan tempat tinggal mereka saat kecil.
Pertama yang kita bekali di sekolah kita adalah kejujuran, attitude, disiplin, bermoral dan berakhlak. Siswa yang muslim pun diajarkan mengaji. -Ibu Guru Kembar
KPI 2023 hari kedua ditutup dengan kehadiran narasumber Prapti Utami, sosok yang bergerak di bidang kesehatan, seorang dokter umum yang memperdalam bidang terapi menggunakan tanaman obat dan jus. Proses di sore hari ditemani oleh Ricca Nourma sebagai host, bersama dengan JBI Susi dan Dzakirah.
"Seorang ibu adalah tonggak keluarga yang memegang kesehatan seluruh isi keluarga." Keyakinan inilah yang membuat Prapti Utami yakin untuk menekuni bidang kesehatan di Indonesia, terutama tanaman herbal.
Tanaman herbal Indonesia sendiri merupakan sumber daya manfaat yang sudah banyak diteliti hingga keluar negeri. Dalam kesempatan ini, Prapti Utami menceritakan bagaimana perjalanan dan perjuangannya untuk mengenalkan herbal pada berbagai lapisan masyarakat di Indonesia.
Membangun Ekosistem dengan Akar yang Kuat
Septi Peni Wulandani dan Dodik Maryanto menjadi narasumber untuk KPI 2023 untuk proses pertama di hari terakhir, 22 Desember 2023. Kedua nama tersebut tentu sudah tidak asing lagi di telinga para member Ibu Profesional.
Bapak Dodik dan Ibu Septi merupakan inisiator dan founder dari komunitas Ibu Profesional, yang lahir 12 tahun lalu. Semangat konferensi hari ketiga sudah terasa ketika acara dibuka oleh host Fajrina Addien, JBI Ririn dan Nels.
Bu Septi dan Pak Dodik bercerita tentang ekosistem perempuan yang dibangun melalui Ibu Profesional. Keduanya memberikan gambaran di mana perempuan bukan hanya sekadar bagian dari ekosistem, tetapi juga menjadi pemelihara keberlangsungan dan keseimbangan ekosistem itu sendiri.
Ibu Profesional adalah panggung untuk teman-teman semua mengaktifkan diri, mengeluarkan potensi yang ada, menggunakan asset based thinking-nya bahwa kita adalah makhluk yang unik, yang spesial. Maka munculkanlah dirimu dalam komunitas ini. -Septi Peni Wulandani
Pembicara terakhir yang menutup proses konferensi di hari ketiga adalah Liris Maduningtyas. Beliau merupakan Co-Founder dan CEO dari Jala Tech, perempuan terpilih dalam Forbes 30 Under 30 - Asia, untuk bidang Industry, Manufacturing and Energy.
Liris adalah sosok perempuan Indonesia inspiratif yang bergerak di bidang ekonomi. Beliau selalu termotivasi untuk membantu petani tambak udang agar bisa lebih memanfaatkan teknologi dalam menyelesaikan masalahnya di lapangan.
Dalam proses kali ini, para peserta mendapatkan pembelajaran berharga dari perjuangan Liris membangun bisnis Jala Tech. Pesannya untuk peserta konferensi yang juga tertarik untuk terus bergerak di bidang bisnis adalah, "Don't stop, don't quit, don't die." Singkat namun penuh makna.
Merajut Peta Konsep bersama Perajut Makna
Ada hal menarik yang didapatkan oleh para peserta konferensi selain dari materi dan pengalaman dari narasumber-narasumber yang hadir. Dalam KPI 2023 ini, peserta juga diajak untuk membuat peta konsep masing-masing untuk menguatkan akar diri, keluarga, komunitas hingga gerakan perempuan Indonesia.
Pembuatan peta konsep ini didampingi oleh Perajut Makna, fasilitator yang mendampingi narasumber menggali makna dan membantu para peserta menyusun peta konsep. Adapun para Perajut Makna yang dipercaya dalam perjalanan selama proses ini adalah:
Nesri Baidani, Sekretaris Yayasan Ibu Profesional
Wening Prihapsari, Tim Majelis Wali Amanat Yayasan Ibu Profesional
Ressy Laila Untari, "A" Home Team Capacity Building
Ratna Palupi, "A" Home Team Leader
Yessi Dwi Fitria, Ketua Majelis Wali Amanat Yayasan Ibu Prifesional
Dzikra I Ulya, Ketua Yayasan Ibu Profesional
Hamidah Rina Mantiri, Rektor Institut Ibu Profesional
Halida Umi Balkis, Sekretaris Jenderal Ibu Profesional
Endang Prasdianti, Leader Ibu Pembaharu
Utami Sadikin, Leader Partnership Yayasan Ibu Profesional
Septi Peni Wulandani, Founder Ibu Profesional
Adanya kegiatan ini membuat semangat para peserta terus menyala selama mengikuti konferensi. Semua peserta bahkan diminta untuk memfokuskan diri pada suatu bidang yang sesuai dengan akar diri masing-masing.
Akankah lahir gerakan-gerakan perempuan dari Konferensi Perempuan Indonesia 2023 ini?
Setelah semua agenda bersama narasumber berakhir, konferensi pun ditutup pada tanggal 22 Desember 2023, pada pukul 19.00 - 20.00 WIB. Rangkaian proses ini dipandu oleh Karinta Utami sebagai host, bersama JBI Susi dan Kiki.
Event ini bukan sekadar Anda mendengarkan, mengambil makna, dan mendapatkan insight. Event ini adalah event yang menggerakkan Anda sebagai individu, menggerakkan Anda sebagai komunitas, sebagai bagian dari keluarga, dan bersama-sama kita membangun ekosistem. -Septi Peni Wulandani
Pesan yang sangat dalam dari perajut makna spesial di malam penutupan konferensi, Ibu Septi Peni Wulandani, yang juga memimpin pembacaan deklarasi Konferensi Perempuan Indonesia 2023.
Di akhir proses penutupan, Halida Umi Balkis, Sekretaris Jenderal Ibu Profesional, memperkenalkan tema Ibu Profesional untuk tahun 2024, "Sinergi Wujudkan Aksi".
Siapkan Diri untuk Konferensi Perempuan Indonesia 2024
Kesuksesan Konferensi Perempuan Indonesia di akhir tahun 2023 ini tentunya tak luput dari dukungan berbagai pihak dan sponsor. Salah satunya adalah Ipedia, yang selain menjadi media partner, juga digandeng oleh panitia penyelenggara sebagai vendor yang menyediakan tools Live Streaming berupa layanan streaming menggunakan aplikasi Streamyard sekaligus menjadi operator, Host acara, dan Produser untuk mengawal acara di setiap harinya.
Konferensi Perempuan Indonesia 2023 yang terselenggara secara daring memang sudah berakhir. Namun, belum selesai sampai di sini! Masih ada Konferensi Perempuan Indonesia 2024 yang akan diselenggarakan secara offline, 9 - 11 Februari 2024, di Royal Orchid, Batu, Malang, Jawa Timur.
Amankan tiketmu dan ikut ambil peran dalam memperkuat gerakan perempuan yang memberikan pengaruh pada berbagai sektor kehidupan di Indonesia. Info pemesanan tiket bisa langsung melalui media sosial Konferensi Perempuan Indonesia yakni Instagram @konferensiperempuanindonesia.
Comments