Masih ingatkah anda pada momen-momen indah yang terjadi saat bersama keluarga tercinta? Atau kapan terakhir kali momen berkumpul dan melakukan komunikasi asik bareng keluarga?
Adakah cara khusus untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga agar bisa lebih saling mengenal satu sama lain?
Hai, Teman Baik IPedia
Rasa rindu akan pengalaman indah di masa kecil ternyata menjadi alasan mengapa Ibu muda ini ingin berbagi pengalamanya tentang membangun komunikasi keluarga kecilnya.
Bernama lengkap Ayuk Oktafiani, seorang Ibu yang juga member Ibu Profesional ini merupakan salah satu alumni program Bunda Sayang batch 8.
Menjalani perkuliahan Bunda Sayang membuat ingatan masa kecilnya bersama keluarga muncul kembali.
Pembahasan materi tentang bagaimana merawat ruang komunikasi keluarga yang asik membuat mbak Ayuk merasakan ada bagian/momen yang hilang dalam fase kehidupan keluarga mereka.
Ruang Komunikasi Keluarga
Sewaktu kecil, Mbak Ayuk sering di ajak berjalan - jalan di pagi hari bersama ayah dan ibunya. Ayahnya menggendong beliau di punggung dan mereka pun akan saling bercerita sepanjang perjalan.
Namun, seiring bertambahnya usia pengalaman ngobrol bareng sambil jalan-jalan itupun menjadi hilang.
Perbedaan suasana komunikasi saat masih balita dan remaja tersebut membuat mbak Ayuk ingin menghadirkan ruang agar bisa keluarganya bisa berkomunikasi dengan nyaman.
Ruang komunikasi keluarga adalah ruang/saat/momen di mana setiap anggota keluarga bercerita tentang keseharian mereka. Tak hanya tentang keseharian, ruang komunikasi keluarga juga di gunakan untuk bertukar pikiran dan sarana untuk lebih mengenal satu sama lain.
Mbak Ayu ingin agar keluarganya bisa berkomunikasi seasik dirinya dulu semasa kecil.
Baca juga : Ibu Percaya Diri, Sekolah lagi
3 Tips Komunikasi Asik Bareng Keluarga
Membangun ruang komunikasi asik bagi keluarga butuh strategi yang baik dan benar. Jika tidak di lakukan dengan baik dan benar kegiatan ngobrol ini bisa memicu kesalahpahaman dan konflik.
Berikut tips dari mbak Ayu untuk menciptakan waktu dan cara yang tepat untuk bicara:
Akomodasi kesenangan anggota keluarga yang ingin kita ajak bicara. Biasanya, sebelum memulai obrolan dengan anak tercinta, mbak Ayuk akan membiarkan anaknya bermain-main dahulu baru setelah itu mbak Ayuk akan bertanya-tanya seputar kegiatan anak. Begitupun dengan suami tercinta. Biasanya beliau akan menyediakan camilan untuk sang suami sebelum memulai pembicaraan.
Peka dengan ekspresi wajah dan tubuh Di saat ingin mengajak anggota keluarga lain untuk bicara, apakah suami atau anak maka kita harus bisa memperhatikan mimik wajah juga gesture tubuh. Siapkah ia untuk di ajak bicara? Jika sedang tidak mau untuk di ajak bicara atau waktunya tidak memungkinkan untuk di ajak bicara, ajaklah bicara di lain waktu. Jangan memaksakan untuk bicara di saat mereka sedang tidak bisa atau tidak siap untuk di ajak bicara.
Memperhatikan mimik muka ternyata mimik muka juga bisa mempengaruhi suasana hati di kala ingin memulai percakapan. Di saat kita ingin mengobrol santai namun mimik muka menunjukan ekspresi kesal maka respon lawan bicara juga akan jadi berbeda.
Ibarat mendekor kamar, kita mendekor sesuai apa yang disukai orang yang tinggal di tempat tersebut. Ruang komunikasi keluarga juga seperti itu. Kita perlu mengakomodasi kesenangan mereka ketika ingin berkomunikasi.
Simak kisah lengkap Mbak Ayuk dalam merancang media komunikasi yang nyaman bagi keluarganya pada tayangan Talk Show Sate Super Eps 61_ edisi Bunda Sayang :"Ruang Komunikasi Keluarga"
Comentarios