Perempuan Berdikari, Saatnya Bangkit Saatnya Menginspirasi
- Imawati Annisa Wardhani
- 4 days ago
- 2 min read
Di luar sana, ada banyak perempuan yang ingin bangkit dari keterbatasannya, mandiri dan menjadi berdaya. Akan tetapi, kondisi mereka sering terhambat oleh rasa takut, hingga perasaan tidak berdaya. Bagaimana seorang perempuan bisa bangkit dan menjadi inspirasi untuk banyak orang di sekitarnya? Simak obrolan bersama Bu Septi Peni Wulandani berikut!

Hai, Teman Baik Ipedia!
Dalam episode Perempuan Berdikari, Saatnya Bangkit dan Menginspirasi, tayangan Berdikari yang dibawakan oleh Niya Tulus selaku host, mengundang sosok perempuan mandiri, percaya diri dan juga berdikari yang penuh inspirasi, Ibu Septi Peni Wulandani.
Tayangan ini membahas isu perempuan Indonesia yang merasa kebingungan untuk bangkit dan berdiri di atas kaki sendiri, di tengah kondisinya yang membuat mereka banyak ragu dan merasa takut. Seperti apa tanggapan Bu Septi mengenai fenomena ini?
Kemandirian, Fondasi Penting Seorang Perempuan
Kemandirian perempuan adalah topik yang selalu relevan untuk dibahas, apalagi di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi perempuan hari ini. Banyak dari kita ingin bangkit, ingin berdaya, bahkan ingin mandiri secara penuh. Tapi, tidak bisa dipungkiri, seringkali ketakutan, tekanan sosial, dan rasa kurang percaya diri membuat langkah itu terasa berat.
Di tengah kondisi seperti itu, kisah-kisah inspiratif seperti yang dibagikan oleh Ibu Septi tentu sangat berarti. Beliau mengingatkan kita bahwa sejatinya, setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan, lahir dengan potensi untuk menjadi mandiri dan berdaya.
Dari kecil, manusia memang mulai dalam keadaan tidak berdaya. Melalui proses belajar dan tumbuh, kemandirian itu perlahan dibentuk.
Sayangnya, perjalanan hidup tidak selalu mulus. Ada pengalaman pahit, tekanan dari lingkungan, bahkan kegagalan, yang tanpa sadar membuat kita kehilangan rasa percaya pada diri sendiri. Di sinilah pentingnya mengingat bahwa kemandirian adalah fitrah kita sebagai manusia.
Baca juga: Manifesting, Jalan Menggapai Mimpi
Sebagai seorang perempuan, kita tidak bisa menggantungkan diri kita sepenuhnya pada support system. Kita perlu mendukung diri sendiri untuk bisa bangkit dan bergerak, di tengah keterbatasan. Bu Septi menyampaikan,
Sering memikirkan ada tidaknya support system itu menjadi awal ketidakmandirian. Sehingga, modal dasar yang harus kita miliki adalah kita harus sanggup mensupport diri kita sendiri dulu.
Berdikari untuk Kehidupan yang Lebih Bermakna
Menurut Ibu Septi, untuk bisa membangun kehidupan yang bermakna, perempuan perlu kembali kepada jati dirinya: menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan mampu berdiri di atas kakinya sendiri.
Berdikari bukan berarti harus menjadi pemimpin besar atau figur publik ternama. Lebih dari itu, berdikari adalah tentang keberanian mengambil keputusan untuk diri sendiri, tentang yakin pada langkah kita, dan tentang tidak menggantungkan kebahagiaan pada orang lain.
Fondasi ini penting, baik untuk perempuan yang memilih berkarier di ranah publik maupun yang memilih fokus di rumah. Dengan memiliki kemandirian yang kuat, perempuan bisa lebih tahan banting menghadapi perubahan dan tantangan hidup.
Perjalanan menjadi berdaya memang tidak instan. Tapi justru dalam proses itulah, kita menemukan kekuatan sejati. Di dunia yang terus bergerak ini, perempuan yang berdikari adalah mereka yang mampu menemukan makna di setiap langkahnya, dan membawa perubahan positif, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
Apa yang disampaikan Bu Septi mengingatkan kita, bahwa keberdayaan bukanlah sesuatu yang datang dari luar, melainkan sesuatu yang harus kita bangun dari dalam. Simak tayangan selengkapnya di channel Youtube Ipedia Berita Baik berikut ini:
Comments